Yeay, alhamdulilah tahun ini bisa ikutan penuh tiap bulan setor tantangan baca Goodreads Indonesia.
Jadi sebenarnya tiap tahun Goodreads Indonesia itu bikin tantangan baca yang dibagi tiap bulan dengan tema tertentu yang telah disiapkan. Ketentuannya yang mau ikutan bisa baca buku sesuai tema tiap bulannya.
Karena ketika orang lain meragukan kita, siapa lagi yang bisa percaya sama diri ini kalau bukan kita sendiri.
#rumusjerome
Buku ini waktu dirilis, di Whatsapp Grup GRI jadi ada yang nanya, siapa Jerome Polin? Termasuk saya yang gak tahu ini orang siapa. Ternyata ada yang bilang, kalo Jerome adalah seorang Youtuber yang dapet beasiswa sekolah di Jepang dan suka banget matematika dan juga sering banget bantuin followernya bahas soal matematika. Dari sana saya dapet gambaran siapa itu Jerome, walaupun belum pernah liat akun sosial medianya juga channel Youtubenya.
Mantappu Jiwa adalah kalimat yang diucapkan Jerome di channel Youtubenya, kayaknya sih dari istilah yang memang ngetren zaman sekarang yaitu ‘mantap jiwa’ buat suatu hal yang dirasa luar biasa (Ya, penjelasan ini bagi yang mungkin baca entah nanti di tahun kapan).
Jadi, ada tantangan baca buku Agatha Christie dari tanggal 13 – 22 September 2019. Pas tau infonya di Twitter lalu saya dengan semangat lah untuk ikutan. Sebagai pembaca pemula Agatha Christie, saya mulai cari tahu buku-buku mana saja yang akan saya baca dalam 10 hari tersebut.
Tantangan baca buku Agatha Christie ini dibuat oleh @Selselkelabu yaitu Komunitas Pembaca Buku Agatha Christie di Indonesia dan Gramedia Pustaka Utama sebagai penerbit buku-bukunya Agatha Christie. Mungkin tantangan baca ini sudah dibuat tiap tahun, tapi saya aja yang baru ngeh.
Saya pastinya sudah sering lihat buku-bukunya Agatha Christie (AC) di perpustakaan sekolah waktu SMP-SMA. Bisa dibilang SMA saya dulu punya banyak koleksi bukunya AC, sayangnya saya lebih milih baca yang lain waktu itu, karena buku misteri terlalu suram menurut saya waktu itu untuk dibaca. Takut ngeri sendiri kali ya dulu.
Jadi, akhir bulan Mei saya sudah memenuhi tantangan baca Goodreads. Yeay!
Setiap tahun Goodreads selalu ada yang namanya Goodreads Reading Challenge. Setiap yang punya akun Goodreads bisa ikutan. Setelah tahun 2018 saya bisa membaca 148 buku dari 100 buku yang saya target kan, tahun ini saya malah sudah menyelesaikan target baca saya sebayak 120 buku.
Ya, saya sekarang sudah biasa menargetkan sedikit dulu di awal tahun, takut-takut kalo nanti diperjalanan malah loyo semangat bacanya. Tahun-tahun sebelumnya saya pernah menargetkan 100 buku di awal tahun, malah kendor di pertengahan sehingga cuma bisa baca 60an buku saja dalam tahun itu.
Dalam posting di awal tahun, saya menargetkan 60 buku, lalu bertahap nambah seiring kemampuan baca yang sepertinya masih oke. Akhirnya stop deh di angka 120 buku. Alhamdulilah, sebelum lebaran idul fitri lalu, tepatnya 30 Mei 2019 buku ke 120 kelar dibaca. Ini adalah suatu prestasi buat saya karena biasanya gak pernah secepat ini memenuhi target, apalagi baru pertengahan tahun.
Ya, saya baru baca buku bagus ini di tahun 2019, empat tahun sejak buku ini diterbitkan. Ceritanya tahun lalu saya melihat review buku Dawuk di Goodreads dan rasanya langsung tertarik beli. Trus cek lagi penulisnya, ternyata Mahfud Ikhwan lebih dulu menulis novel Kambing dan Hujan sebelum Dawuk, yang ternyata bagus juga ratingnya dan reviewnya pun banyak yang bilang bagus. Akhirnya saya memutuskan untuk baca dulu Kambing dan Hujan ini sebelum membaca Dawuk.
Siapa bilang menikah itu satu agama itu bakalan gampang? Buktinya rintangan besar atas niat menikah Mif dan Fauzia, yang sama-sama anak Centong membuat mereka harus menguak kembali apa yang terjadi zaman dulu, zaman para orangtua mereka.
Diawali dengan cerita Mif dan Fauzia yang ingin menikah, lalu ngomong deh ke orangtua masing-masing, trus orangtuanya kaget kenapa Mif harus bertemu Fauzia? Dan mengapa pula Fauzia ingin menikah dengan Mif? Dari situ lah, cerita dari kedua belah pihak bergulir.
Udah lama gak baca buku atau komiknya Mentri KDRI (Kementerian Desain Republik Indonesia), Wahyu Aditya. Lupa kapan terakhir kalinya baca komik yang Mas Gembol (begitu dia akrab disapa), beberapa hari lalu saya gak sengaja cari-cari di Ipusnas, ternyata menemukan beberapa buku yang belum saya baca, jadilah saya unduh dan baca termasuk lah salah satunya buku ini.
Melihat dari judulnya, saya pikir ini adalah buku penuh ilustrasi ala Mas Gembol yang menceritakan kehidupan asmaranya hingga menikah, tapi ternyata saya tidak sepenuhnya benar. Ini buku ini bukan cuma ilustrasi saja, tapi memang tulisan padat mengenai banyak hal, bukan cuma perjumpaannya dengan @nengarie.
Buku ini saya baca dalam rangka ikutan tantangan baca Goodreads Indonesia bulan Maret 2019 yaitu tantangan baca buku dari dua penulis perempuan. Kenapa jatuh pilihan saya pada teenlit ini? Iya, ini teenlit, karena katanya buku ini ceritanya receh sekali.
Saya ngerti bahwa saya sudah jauh dari masa usia remaja, lho kok ya masih baca buku teenlit? Lho…. kenapa tidak? Saya gak malu kok kalo harus baca buku teenlit, komik sampe buku anak-anak sekalipun, saya mah gitu orangnya, bacaannya bebas. Nagra & Aru salah satunya yang saya baca di bulan lalu.
Bercerita tentang Nagra dan Aru, sesuai judulnya. Nagra, si cowok yang bandel disukai sama Aru alias Aurora sejak awal jadi siswa baru di SMA. Cerita cinta SMA memang tiada duanya ya, sayang banget dulu saya gak mengalami beginian waktu SMA (malah curcol :p). Bedanya, sama cewek-cewek dulu, Aru terang-terangan menunjukkan ke Nagra kalo dia suka, katanya Aru, Nagra adalah calon imamnya. Benar-benar bahasa anak zaman now.
Hai, apa kabar? Udah lama gak nulis, Nik? Iya banget. Saya kangen blog ini dengan semua postingnya. Ya walaupun gak banyak bisa posting tahun ini, tapi paling tidak masih ada beberapa tulisan yang bisa disempatkan. Posting kali ini di penghujung tahun 2020. Pengen ngerekap aja sih, apa saja yang udah… [...]
Saat ini setiap orang perlu mengamankan data-data digital yang dipunyai. Data yang jangan-jangan masih dianggap remeh tapi nyatanya saat ini para perusahaan pengepul data lah yang kaya raya dan terus berkembang. Data digital jadi sebuah minyak baru. Soal keamanan digital ini sebenarnya adalah hal yang saya pelajari di tahun 2017… [...]
Gak ada kata terlambat untuk belajar, gak ada kata terlalu tua untuk belajar hal apapun, termasuk soal teknologi. Teknologi makin canggih, kita harus mau belajar untuk beradaptasi dengan banyak kecanggihan yang ada. Yang penting ada niat untuk belajar, semua pasti bisa dipelajari. Seperti yang kita tahu dan sudah saya tuliskan… [...]
Hampir 2 bulan sejak saya mencoba menggunakan minikomposter di rumah dan rasanya sangat menyenangkan akhirnya bisa mengurangi sampah. Sejak akhir Juni saya memutuskan untuk membeli komposter. Sebelumnya saya lebih dulu bertanya ke teman-teman di Palembang, apakah ada yang punya info penjual komposter karena akan lebih baik kalo di dekat sini… [...]
Halo, apa kabar? Ah, ternyata bulan lalu malah gak posting blog. Rasanya udah lama banget blog ini ditinggalkan. Ya, pandemi Covid-19 masih menyebar di bumi ini, kita harus mulai terbiasa dengan kebiasaan baru, dengan masker, dengan cuci tangan yang lebih sering, dengan gak dulu berkumpul dengan banyak orang. Apakah kalian… [...]
Recent Comments